Sabtu, 28 April 2012

Menghindari Jebakan MONEY GAME

MLM sebenarnya adalah salah satu bentuk alternatif sistem pemasaran barang dari produsen untuk sampai ke konsumen, yang lebih sederhana dan menguntungkan banyak orang. Namun pada kenyataannya saat ini MLM justru menjadi sesuatu yang membuat “alergi” banyak orang. Hal itu terjadi karena 2 alasan utama:
  1. Terjebak dengan kegiatan Money Game yang berkedok sistem MLM.
  2. Bisnis MLM hanya berorientasi pada hasil akhir namun tidak memberikan penghasilan yang dibutuhkan anggotanya.
Dari dua alasan di atas ada beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian:
  • Produk yang dijual melalui sistem MLM harus lebih murah atau minimal harus sama dengan harga di pasaran. Setiap peluang bisnis yang menggunakan sistem MLM tetapi menjual produk dengan harga lebih tinggi dari harga yang sebenarnya di pasaran adalah kegiatan Money Game.
  • Pada sistem Multi Level Marketing, perusahaan MLM berfungsi HANYA sebagai Regulator yaitu: penyedia produk, administrasi dan mengatur pembagian keuntungan yang disebut Marketing Plan. Marketing Plan adalah bagaimana cara perusahaan membagikan keuntungan, berapa persen dibagikan kepada member dan berapa lama bonus dibayarkan.
JANGAN PERNAH BERGABUNG DENGAN MONEY GAME!

Salah satu alasan mengapa sebagian besar masyarakat skeptis dengan bisnis MLM adalah karena sering terjebak dengan money game (tapi tidak bisa membedakan money game dengan MLM sejati).
Money game adalah suatu kegiatan yang meniru/menggunakan sistem MLM dengan menaikkan harga produk dari harga yang seharusnya, atau menurunkan nilai produk dibandingkan jumlah uang yang dibayarkan, sehingga setiap member yang bergabung mengalami kerugian.
Pada prinsipnya, ketika anda menerima suatu penawaran peluang bisnis yang menjanjikan penghasilan ratusan juta rupiah dengan modal kecil, jangan pernah hanya melihat peluang penghasilan yang dijanjikan, tetapi anda harus bertanya jika anda tidak berhasil merekrut orang sama sekali, apakah anda mendapatkan produk yang senilai dengan uang yang anda keluarkan? Jika anda merasa rugi, maka dipastikan anda terjebak dengan kegiatan money game.
Karakter bisnisnya antara lain:
  • Anda mendapatkan produk yang tidak mungkin anda jual kembali dengan harga yang sama ketika anda bergabung, karena produk yang dijual tersebut harganya mengalami kenaikan dibandingkan produk sejenis di pasaran. Misalnya anda membeli buku seharga Rp.100.000 yang sebenarnya bisa anda dapat di toko buku seharga Rp.60.000 maka ini termasuk kegiatan money game
  • Anda mendapatkan produk hanya setelah mencapai target sejumlah orang tertentu. Contohnya banyak sekali. Misalkan anda keluar "modal" Rp 100.000 hanya satu kali seumur hidup untuk mendapatkan motor seharga belasan juta. Atau mengeluarkan "modal" Rp 3 juta satu kali seumur hidup untuk mendapatkan mobil seharga ratusan juta rupiah atau rumah ratusan juta rupiah, dll dengan syarat anda mencari sejumlah orang tertentu. Misalnya 3 orang dimana masing-masing melakukan hal yang sama demikian seterusnya. Jika anda tidak mendapatkan orang sama sekali, maka uang yang anda keluarkan akan sia-sia.
  • Tidak ada produk sama sekali. Contohnya adalah arisan berantai dan penggandaan uang, yang saat ini banyak sekali bertebaran di internet maupun melalui ATM. Arisan berantai hanya mewajibkan anda melakukan kegiatan penyetoran uang kepada orang-orang yang berada di posisi 1, 2, 3 dst. Penggandaan uang adalah sistem dimana uang yang anda setorkan akan berkembang secara tidak realistis dalam waktu singkat. Banyak arisan berantai yang hanya membutuhkan "modal" puluhan ribu rupiah namun pada dasarnya jika anda tidak berhasil merekrut orang baru maka anda rugi.
Contoh karakter bisnis di atas adalah money game

Sebaiknya anda tidak pernah bergabung dengan money game..!!! MENGAPA?
Karena bukan hanya orang terakhir saja yang dirugikan, orang pertama juga dirugikan, tetapi digantikan dengan kerugian orang-orang yang bergabung setelahnya.
Jadi akan selalu ada orang-orang yang yang dirugikan.
Money game pada dasarnya merupakan perjudian. Karena anda mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tetapi jika anda gagal anda kehilangan sesuatu dan merasa menyesal.
Jika anda bergabung dengan money game, maka anda hanya akan menjadi korban, dan yang lebih menyedihkan anda harus mengorbankan orang lain untuk menggantikan kerugian anda. Ibaratnya "anda menjerumuskan orang lubang supaya anda bisa keluar dari lubang tersebut" (anda menjadi korban sekaligus pelaku penipuan).
Berbeda dengan kegiatan money game di bisnis MLM yang benar, ANDA DAN ORANG YANG ANDA AJAK BERGABUNG TIDAK PERNAH DIRUGIKAN karena mendapatkan produk yang sebanding dengan uang yang dikeluarkan.
Dan sebagai konsumen sekaligus distributor anda mendapatkan keuntungan karena ada selisih harga yang sangat besar antara sistem MLM dengan sistem konvensional dalam pemasaran barang dari produsen ke konsumen. Berbisnis dengan MLM yang benar ibarat anda membuka toko tetapi dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.

Senin, 16 April 2012

KEAJAIBAN DARI JAMAN KUNO UNTUK KESEHATAN DI ERA MODERN


Rebahkan Tubuh Anda di Atas Alas Sakti, dan Rasakan Kesaktiannya Dalam 10 Menit atau Kurang !


Cara Kerja Alas Sakti


Ribuan titik yang dipasang secara geometris pada sebuah alas dikontakkan secara langsung ke tubuh anda. Kontak langsung dengan alas akupresur tersebut akan merangsang terlepasnya endorfin dan oksitosin (semacam hormon kebahagiaan), yang selanjutnya akan membuat anda merasa lebih rileks, rasa sakit/ lelah berkurang, dan ketegangan di tubuh anda bisa segera mereda.
Dengan menggunakan Alas Sakti™ selama 20 menit setiap hari, anda akan merasakan peningkatan kualitas hidup anda. Tidak peduli anda tua atau muda, di kondisi prima atau dalam kelelahan berat, Alas Sakti™ bisa membantu anda merasa lebih baik.


Sejarah Alas Akupresur


Anda tentu ingat dengan pertapa India yang duduk dan tidur di atas papan penuh paku (bed of nails). Tahukah anda, ternyata bed of nails tersebut ada maksudnya, yaitu untuk ketenangan pikiran dan kesehatan.
Nah, sejak 40 tahun yang lalu “Bed of Nails” dibuat versi modernnya. Manfaatnya dikembangkan dan digunakan di Rusia dan negara-negara di belahan Eropa lainnya. Produk ini dikenal dengan sebutan alas akupresur.




Alas akupresur sudah sangat populer di Eropa selama puluhan tahun. Manfaatnya yang begitu nyata membuat produk ini sangat diminati dan menjadi primadona di kalangan konsumen yang sudah berumur. Bahkan, alas akupresur sempat disebut sebagai “Hadiah terpavorit yang bisa anda berikan ke orang tua anda, atau orang-orang yang anda kasihi”.


Sekarang giliran anda ikut serta mendapatkan profit melimpah dari fenomena produk ini.


Sekarang alas akupresur telah tersedia di Indonesia dengan nama Alas Sakti™. Bagi member, saya sarankan untuk mencoba dulu produk ini. Rasakan sensasi dan kesaktiannya!
Setelah anda yakin dengan manfaat produk ini, anda bisa langsung rekomendasikan ke orang-orang yang anda rasa perlu dan harus memiliki produk ini.
Produk sejenis ini telah terjual 2 juta unit di Swedia pada tahun pertama saja. Di Rusia, penjualannya bahkan jauh lebih banyak hingga saya sendiri pun sulit mempercayainya!
Kami pun telah mencoba memasarkan Alas Sakti secara offline lokal saja untuk mengetahui respon pasar dan tingkat penjualan awalnya. Dan hasilnya, luar biasa! Begitu banyak partner yang antusias karena respon positif dan order baru yang mereka dapatkan dari para konsumen.
Berdasarkan hasil tersebut, kami optimis 100% bahwa Alas Sakti akan mengalami penjualan yang sangat menggembirakan di Indonesia mengikuti jejak produk sebelumnya, jam tangan Slapia. Bersiaplah anda ambil bagian di dalamnya!


Silakan Order Alas Sakti Sekarang.. Klik Link Beli 3 Gratis 1
Hanya Selama Masa Launching..!


Minggu, 15 April 2012

Renungan Untuk Kita Semua.. DIMANAKAH HATI NURANI..???

Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan !!
Penumpang kereta rel listrik (krl) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 th) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 th).
Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa krl. Tapi di stasiun tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.
Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan Setiabudi.
Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit
Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski saleh (6 thn), untuk memulung kardus di manggarai hingga salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya. Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00.
Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung. Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika krl jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang krl yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam. Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku.
Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor. Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.
Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak
lagi perduli terhadap sesama. Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya
kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa.
Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap.
Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia